Dulu waktu awal jamanan kaping pungkasan di GB, kemana-mana cenderung kompakan. Sampai satu rutinitas yg ga terlewatkan, sarapan pagi. Dulu kalo lagu anak-anak selalu didendangkan makan 3X sehari, tapi bagi saya cukup 2X sehari. Makan pagi sama makan siang direkap jadi makan jelang siang, ga tahu juga konco-koncoku liyane he..he..
Biasanya kita kosongan dulu berangkat kuliah (kuliah pagi), selesai satu dua mata kuliah, sudah cukup membuat perut keroncongan. Selesai kuliah atau jeda jam mata kuliah, biasanya motoran bareng, kalo motor lebih ya boncengan, kalo sekalian mau pulang ya bawa motor sendiri-sendiri.
Tidak jauh dari lokasi kampus, kira-kira berdasarkan penerawangan, dari pintu keluar parkiran sampai lokasi ada kalo 2-3 kiloan, berdirilah sebuah pondok semi permanen, setengah tembok, setengah kayu, di sinilah Mas Har berjualan hidangan santapan kelas anak kuliah.
Ada dua hidangan favorit yg kita pesan, menu pertama sego pecel (SGPC) telur ditambahin tempe goreng 1-2 biji, kalo lihat kebiasaan konco-konco suka dibumbui kecap, sekecrot dua crot juga dah nyamleng. Menu kedua, nasi soto ayam, nha yg ini coba tanya ke Marko, favorit dia soalnya ha..ha..
Sembari makan, ngobrolin hal-hal sekenanya saja, mulai dari obrolan materi kuliah yg mbulet-bulet, rencana gila lain buat jalan-jalan sampai ada aja yg diajak ngobrol malahan lirak-lirik memandang keindahan yg tidak dibagi, tanya saja yg hidungnya paling gede di kita.
Sudah sekian lama menjalani kebiasaan kita, sampai akhirnya kita harus berpisah untuk melanjutkan visi dan misi masing-masing, saya tidak tahu juga apakah warung tersebut masih berdiri megah di sana, apapun jadinya tidak menyurutkan keinginan besar saya untuk sowan dan nyarap lagi, pun kenangan-kenangan masa lalu yg rodo eman-eman untuk ilang, membayangkan duduk di suatu sudut di sana, memandang kumpulan pribadi-pribadi yg sedang menikmati hidangannya sembari ngobrol kesana-kemari......
Pecele Mas Har pokoke Mak Nyussssssss.....
Dower
Biasanya kita kosongan dulu berangkat kuliah (kuliah pagi), selesai satu dua mata kuliah, sudah cukup membuat perut keroncongan. Selesai kuliah atau jeda jam mata kuliah, biasanya motoran bareng, kalo motor lebih ya boncengan, kalo sekalian mau pulang ya bawa motor sendiri-sendiri.
Tidak jauh dari lokasi kampus, kira-kira berdasarkan penerawangan, dari pintu keluar parkiran sampai lokasi ada kalo 2-3 kiloan, berdirilah sebuah pondok semi permanen, setengah tembok, setengah kayu, di sinilah Mas Har berjualan hidangan santapan kelas anak kuliah.
Ada dua hidangan favorit yg kita pesan, menu pertama sego pecel (SGPC) telur ditambahin tempe goreng 1-2 biji, kalo lihat kebiasaan konco-konco suka dibumbui kecap, sekecrot dua crot juga dah nyamleng. Menu kedua, nasi soto ayam, nha yg ini coba tanya ke Marko, favorit dia soalnya ha..ha..
Sembari makan, ngobrolin hal-hal sekenanya saja, mulai dari obrolan materi kuliah yg mbulet-bulet, rencana gila lain buat jalan-jalan sampai ada aja yg diajak ngobrol malahan lirak-lirik memandang keindahan yg tidak dibagi, tanya saja yg hidungnya paling gede di kita.
Sudah sekian lama menjalani kebiasaan kita, sampai akhirnya kita harus berpisah untuk melanjutkan visi dan misi masing-masing, saya tidak tahu juga apakah warung tersebut masih berdiri megah di sana, apapun jadinya tidak menyurutkan keinginan besar saya untuk sowan dan nyarap lagi, pun kenangan-kenangan masa lalu yg rodo eman-eman untuk ilang, membayangkan duduk di suatu sudut di sana, memandang kumpulan pribadi-pribadi yg sedang menikmati hidangannya sembari ngobrol kesana-kemari......
Pecele Mas Har pokoke Mak Nyussssssss.....
Dower
1 comment:
Test-test pesen es teh dong atu
Post a Comment